Senin, 18 Mei 2009
di
06.55
|
Jakarta - Isu pelanggaran HAM kembali muncul menjelang Pilpres 2009. Cawapres Megawati, Prabowo Subianto selalu dikait-kaitkan dalam kasus pelanggaran HAM tahun 1998. PDIP dan Gerindra yang mengusung Prabowo sebagai cawapres menganggap isu pelanggaran HAM hanya pesanan lawan-lawan politik mereka.
"Itu isu-isu pesanan. Setiap pilpres isu-isu musiman itu diangkat oleh lawan-lawan politiknya," kata Sekretaris Umum Tim Kampanye Nasional Megawati-Prabowo, Fadli Zon kepada wartawan di Kantor Badan Pemenangan Mega-Prabowo Jl Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta, Senin (18/5/2009).
Fadli yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menegaskan, persoalan pelanggaran HAM yang pernah membelit Prabowo ketika era reformasi 1998 itu sudah tuntas.
"Itu sudah selesai secara hukum." tegas mantan eksponen 1998 ini.
Sementara Ketua Tim Kampanye Nasional Megawati-Prabowo, Theo Syafei mengaku tidak terlalu menggubris jika ada pihak-pihak yang ingin memainkan isu pelanggaran HAM dalam Pilpres ini.
Dia yakin, kalaupun isu pelanggaran HAM sampai berhembus kembali, hal itu dilakukan oleh lawan-lawan politik yang ingin menjegal duet Megawati-Prabowo.
"Tidak perlu terlalu di counter, kalau kita sibuk nanti malah ramai," kata Theo di tempat yang sama.
"Itu isu-isu pesanan. Setiap pilpres isu-isu musiman itu diangkat oleh lawan-lawan politiknya," kata Sekretaris Umum Tim Kampanye Nasional Megawati-Prabowo, Fadli Zon kepada wartawan di Kantor Badan Pemenangan Mega-Prabowo Jl Teuku Cik Ditiro, Menteng, Jakarta, Senin (18/5/2009).
Fadli yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini menegaskan, persoalan pelanggaran HAM yang pernah membelit Prabowo ketika era reformasi 1998 itu sudah tuntas.
"Itu sudah selesai secara hukum." tegas mantan eksponen 1998 ini.
Sementara Ketua Tim Kampanye Nasional Megawati-Prabowo, Theo Syafei mengaku tidak terlalu menggubris jika ada pihak-pihak yang ingin memainkan isu pelanggaran HAM dalam Pilpres ini.
Dia yakin, kalaupun isu pelanggaran HAM sampai berhembus kembali, hal itu dilakukan oleh lawan-lawan politik yang ingin menjegal duet Megawati-Prabowo.
"Tidak perlu terlalu di counter, kalau kita sibuk nanti malah ramai," kata Theo di tempat yang sama.
Diposting oleh
Astraka