Jumat, 22 Mei 2009
di
11.04
|
Puluhan rumah di dua desa, yaitu Desa Jadimulya dan Klayan, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, porak poranda karena angin puting beliung. Untungnya, tak ada korban jiwa karena angin yang tiba-tiba muncul saat hujan gerimis tersebut.
Menurut pengakuan sejumlah warga, angin muncul dari arah utara menuju ke selatan, Jumat (22/5) malam, sekitar pukul 19.15, yang didahului dengan hujan gerimis. Tiupan angin yang menerbangkan genting dan ranting pohon serta merobohkan atap dan tembok rumah berlangsung sekitar lima menit.
Yeyen (49), warga RT 3/RW 3 Desa Jadimulya mengatakan, awalnya dia mendengar hujan gerimis semakin kencang, ternyata bukan air yang turun, tetapi ranting dan sampah yang tertiup angin kencang dan jatuh di atapnya.
Karena panik, dia dan keluarganya pun keluar rumah. "Saat di luar rumah, barulah pohon di belakang (rumah) itu ambruk. Untung semua orang sudah keluar, " kata Yeyen.
Hasil penyisiran sementara aparat desa, kata Hadi, Sekretaris Desa Jadimulya, ada 57 rumah, tiga toko yang ada di pinggir jalan besar, dan 6 gudang yang rusak ringan dan sedang kerena angin puting beliug.
Tidak ada satu pun warga desanya yang mengalami luka-luka akibat benda-benda yang beterbangan. "Ini baru laporan sementara. Sekarang aparat RT dan RW kami minta untuk pendataan lagi. Dari Desa Klayan, belum tau berapa rumah yang rusak. Besok pagi akan kami laporkan secara resmi jumlah rumah rusak dan kerugiannya," ujar Hadi.
Menurut pengakuan warga yang lain, puting beliung baru pertama kali terjadi di daerahnya. Akibat puting beliung itu, listrik di dua desa itu padam. Saat ini petugas PLN sedang memperbaiki jaringan agar listrik tersambung kembali.
Menurut pengakuan sejumlah warga, angin muncul dari arah utara menuju ke selatan, Jumat (22/5) malam, sekitar pukul 19.15, yang didahului dengan hujan gerimis. Tiupan angin yang menerbangkan genting dan ranting pohon serta merobohkan atap dan tembok rumah berlangsung sekitar lima menit.
Yeyen (49), warga RT 3/RW 3 Desa Jadimulya mengatakan, awalnya dia mendengar hujan gerimis semakin kencang, ternyata bukan air yang turun, tetapi ranting dan sampah yang tertiup angin kencang dan jatuh di atapnya.
Karena panik, dia dan keluarganya pun keluar rumah. "Saat di luar rumah, barulah pohon di belakang (rumah) itu ambruk. Untung semua orang sudah keluar, " kata Yeyen.
Hasil penyisiran sementara aparat desa, kata Hadi, Sekretaris Desa Jadimulya, ada 57 rumah, tiga toko yang ada di pinggir jalan besar, dan 6 gudang yang rusak ringan dan sedang kerena angin puting beliug.
Tidak ada satu pun warga desanya yang mengalami luka-luka akibat benda-benda yang beterbangan. "Ini baru laporan sementara. Sekarang aparat RT dan RW kami minta untuk pendataan lagi. Dari Desa Klayan, belum tau berapa rumah yang rusak. Besok pagi akan kami laporkan secara resmi jumlah rumah rusak dan kerugiannya," ujar Hadi.
Menurut pengakuan warga yang lain, puting beliung baru pertama kali terjadi di daerahnya. Akibat puting beliung itu, listrik di dua desa itu padam. Saat ini petugas PLN sedang memperbaiki jaringan agar listrik tersambung kembali.
Diposting oleh
Astraka