Sabtu, 16 Mei 2009
di
22.43
|
Direktorat Bea dan Cukai menggerebek percetakan pita cukai palsu di kawasan Slipi, Jakarta Barat (Jakbar). Percetakan itu merupakan pembuat pita cukai palsu tercanggih yang pernah ada.
Petugas juga mengamankan 2 orang tersangka, masing-masing berinisial BS dan H, dan 2 orang karyawan lainnya. BS merupakan pemilik percetakan yang berlokasi di Jl Andong Raya No 33, Slipi, tersebut.
Sementara satu tersangka lagi, S, kabur saat pada saat penggerebekan dilakukan, Minggu (17/5/2009), sekitar pukul 01.30 WIB. Sebelumnya, pihak Bea dan Cukai telah melakukan pengintaian selama kurang lebih 3 minggu di sekitar lokasi. Percetakan tersebut berbentuk rumah biasa dengan pagar tinggi, sehingga dari luar tidak tampak aktivitas apa pun di dalamnya.
Dirjen Bea dan Cukai Anwar Supriyadi mengatakan, percetakan cukai palsu ini merupakan yang tercangggih dibanding penemuan sebelumnya. Hasil cetakan bisa lolos dari detektor ultaviolet.
"Ketika dideteksi dengan hologram reader, tidak lolos," jelas Anwar.
Dijelaskan dia, menurut pengakuan BS, S merupakan seorang petugas kepolisian.
Menurut Anwar, industri percetakan cukai palsu ini memiliki jaringan di Karawaci, Tangerang, Banten dan Surabaya, Jawa Timur. Penggerebekan juga dilakukan serempak di dua lokasi tersebut.
Informasi yang didapat, percetakan di Karawaci persisnya berada di Lippo Cikarang, Cluster Taman Ayu, No 389.
Petugas juga mengamankan 2 orang tersangka, masing-masing berinisial BS dan H, dan 2 orang karyawan lainnya. BS merupakan pemilik percetakan yang berlokasi di Jl Andong Raya No 33, Slipi, tersebut.
Sementara satu tersangka lagi, S, kabur saat pada saat penggerebekan dilakukan, Minggu (17/5/2009), sekitar pukul 01.30 WIB. Sebelumnya, pihak Bea dan Cukai telah melakukan pengintaian selama kurang lebih 3 minggu di sekitar lokasi. Percetakan tersebut berbentuk rumah biasa dengan pagar tinggi, sehingga dari luar tidak tampak aktivitas apa pun di dalamnya.
Dirjen Bea dan Cukai Anwar Supriyadi mengatakan, percetakan cukai palsu ini merupakan yang tercangggih dibanding penemuan sebelumnya. Hasil cetakan bisa lolos dari detektor ultaviolet.
"Ketika dideteksi dengan hologram reader, tidak lolos," jelas Anwar.
Dijelaskan dia, menurut pengakuan BS, S merupakan seorang petugas kepolisian.
Menurut Anwar, industri percetakan cukai palsu ini memiliki jaringan di Karawaci, Tangerang, Banten dan Surabaya, Jawa Timur. Penggerebekan juga dilakukan serempak di dua lokasi tersebut.
Informasi yang didapat, percetakan di Karawaci persisnya berada di Lippo Cikarang, Cluster Taman Ayu, No 389.
Diposting oleh
Astraka