Jumat, 22 Mei 2009
di
11.01
|
Operasi pekat (penyakit masyarakat) yang dilakukan aparat Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemerintah Kabupaten Ciamis, Jumat (22/5) pagi tadi menjaring 20 orang. Seorang di antaranya guru PNS yang mengajar di sebuah SD di Kabupaten Tasikmalaya.Dalam operasi itu, sejumlah pasangan dilaporkan berhasil melarikan diri lewat jendela hotel ketika mengetahui ada razia di hotel kelas melati temmpat mereka kencan.
Ihwal guru PNS itu, diketahu bernama DD (48), seorang guru agama yang mengajar di Tasikmalaya. Dia didapati berada di kamar bersama seorang perempuan yang juga warga Tasikmalaya yang bukan istrinya. Selain tak bisa membuktikan identitas sebagai pasangan resmi, insan berlainan jenis itu diduga juga mengonsumsi minuman keras.
Ketika dimintai keterangan, Dd memilih banyak diam, dan tidak mengaku telah menenggak minuman keras, bahkan menyangkal jika disebut sebagai guru SDN di Tasikmalaya. "Saya hanya bertugas penjaga sekolah, bau minuman karena saya minum kratingdeng saja tidak mabuk," katanya.
Kepala Satpol PP Kabupaten Ciamis Jenal Abidin didampingi Carthia Saly Kasi Tramtib Satpol PP Ciamis menyatakan operasi itu dilakukan dalam rangka penegakan Perda Nomor 12 tahun 2002 mengenai tidakan prostitusi dan perzinahan.
Razia akan terus dilakukan sesuai Perda dengan harapan Kabupaten Ciamis bebas dari kegiatan proistitusi dan menyalahgunakan hotel sebagai tempat mesum yang bukan muhrimnya. "Kami akan terus melakukan razia, agar mereka kapok, dan yang berhasil diamankan, akan kami beri peringatan dan pembinaan supaya tidak melakukan lagi," katanya.
Diposting oleh
Astraka
