Kamis, 30 April 2009
di
09.12
|
Saat sekarang ini benar-benar orang merasa bahwa caleg sudah terang-terangan rebutan kursi dan kadang-kadang mereka bersikap untuk menjegal lawan atau siapapun yang meghalanginya. sikap ini lah yang terasa di mayarakat,rakyat menilai bahwa selama ini yang di inginkan rakyat adalah :damai dan sejahtera, malah sekarang sebelum menjadi pemimpin yang benar saja, sudah menimbulkan keributan untuk rebutan kursi masing-masing caleg.Gimana kalau jadi pemimpin nantinya apa mau menyejahterakan rakyatnya atau mau meyesatkan rakyatnya.karena caleg kadang-kadang hanya formalitas janji kampanye saja tetapi sebetulnya sudah terjadi kontrak partainya. bukti nyata untuk rakyatnya masih kurang sekali yang pemimpin korbankan untuk rakyatrnya.Sedangkan pengorbanan yang kecil ini selalu digembar-gemborkan sebagai alasan untuk seakan-akan sudah berjasa besar untuk rakyatnya ,setelah menjadi pejabat segala sesuatu akan menghalalkan cara untuk dilakukan guna mengembalikan uang diwaktu kampanye.Bahkan banyak sudah yang tidak kepilih jadi caleg mengalami Stres dan mengakibatkan gila dan memang banyak orang berambisi untuk menjadi caleg dadakan,tanpa dipikir apakah dia sebenarnya sudah pantas atau belum menjadi pemimpin dari wakil rakyatnya .siklus ini bagaikan siklus setan yang ga pernah putus dan tidak pernah putus dan tidak ada yang tulus untuk rakyatnya ,Kalau kalah caleg masih ada hutang ya gila aja kan dianggap impas. Sekarang tergantung rakyat yang berpikir jernih ,apakah system ini akan dipertahankan?maukah rakyat dibikin pusing oleh para caleg-caleg yang bekuasa nantinya ?apakah dia punya kredibilitas yang tinggi untuk rakyatnya?
Diposting oleh
Astraka